Monday, May 4, 2009

Apa sih yang dinamakan virus babi itu?

Virus babi tergolong subtype H3N1 virus influenza. Phylogenetic analisis menunjukkan bahwa H3N1 adalah percampuran gene virus yang diperoleh dari avian, babi, dan manusia. Kemudian campuran virus ini menjangkiti babi yang kemudian dapat menjangkiti manusia.

Influenza A virus adalah virus yang dapat menjangkiti berbagai macam hewan sebangsa burung, kuda, dan babi. Virus ini dapat berpindah pindah dari hewan satu ke hewan lainnya, dan termasuk dari hewan ke manusia. Yang menarik disini adalah di dalam babi. Pada sel di tubuh babi, terdapat sialyl α2,3-galactose-linkage, suatu rantai merupakan receptor yang bagus untuk hidup berbagai macam virus flu. Dengan kata lain, pada tubuh babi, terdapat rumah yang nyaman untuk kehidupan berbagai virus flu. Dengan masuk ke tubuh babi, si virus kemudian dengan mudahnya bereplikasi dan menjadi kuat.

Virus influenza babi sebenarnya telah ditemukan sejak dulu (tahun 1918) di Amerika Utara dengan subtypes H1N1, H3N2, and H1N2. Subtype H1N1 adalah virus yang paling umum menjangkiti babi di daratan spanyol dan pada saat itu, dinyatakan sebagai pandemik diantara babi. Kemudian dalam perjalanan si virus ini, tahun 1998, masih di amerika utara juga, H1N1 mutant ke jenis H3N1 sebagai akibat kolaborasi dari tiga subtipe virus babi itu ditambah dari virus flu manusia dan burung (avian). Hebatnya, hanya pada babilah berbagai macam virus ini dapat bersatu padu dan berkembang biang menjadi kuat untuk menjangkiti manusia.

Dengan kata lain, babi berfungsi sebagai wadah untuk membuat suatu species virus baru yang dapat menjangkiti umat manusia. Oleh karena itu, pemantauan terhadap dalam babi dalam upaya pencegahan virus babi, sangatlah penting. Bukan sampai disini saja, karena virus ini sudah menjangkiti manusia, maka dengan mudahnya berkembang, oleh karena itu, upaya pengendalian virus ini, juga harus diarahkan ke manusianya juga.

Kalau sudah begini, apa yang harus kita lakukan coba?
1. Pemusnahan babi yang terinveksi virus
2. Kurangi dan isolasi peredaran daging babi, jangan impor daging babi dari luar
3. Karena babi jadi sarang yang sangat efektif terhadap penyebaran virus ini, maka upayakan kandang babi lebih higienis.
4. Umat muslim juga dihimbau jangan secara radikal untuk melakukan upaya pembasmian populasi babi. Pelan pelan, cinta damai.
5. Pembasmian jumlah babi, bukan satu satunya cara untuk menghindari penyebaran virus ini. Kalau sudah menjangkiti manusia, maka penanganan yang tepat terhadap manusia yang terinfeksi, adalah hal yang utama.


disarikan dari :

lihat juga tulisan saya lainnya:
http://japan-indonesia.blogspot.com/2009/04/virus-babi-di-mata-jepang.html