Thursday, February 26, 2009

Kalau perlu, tuduhlah dulu sebelum jadi tertuduh

Itulah gaya orang kita, yang intinya nggak mau disalahkan. Maunya benar melulu dan sebelum disalahkan, kalau bisa, salahkan dulu walau nyatanya dia juga keliru. Ini terjadi pada semua lingkungan, dan yang paling banyak kutemukan, adalah lingkungan pendidikan. Contohnya adalah dosen.

Sekarang coba diperhatikan, dosen mana yang mau disalahkan mahasiswanya. Barangkali sampai kiamat, ga ada dosen yang seperti itu. Kalau perlu, menyalahkan dulu sang mahasiswa sebelum disalahkan. Bukan kepada mahasiswa saja, tapi juga kepada sesama dosen lainnya.

Untuk hal ini, kadang sang dosen selalu bertindak dengan aman dan nggak mau ambil resiko. Mereka dalam bertindak, matang betul dan selalu bersiap untuk berbagai pertanyaan yang muncul. Dan satu lagi, alasannya adaaaa aja.

Coba sih, untuk bilang, ok, saya salah. Maaf dan besok tidak akan seperti ini. Titik. Ga ada tapi tapian. Atau minim, jangan menyalahkan dulu sebelum disalahkan.

Itulah uneg unegku, maaf kalau ada yang tersinggung.

Wednesday, February 25, 2009

judul skripsi di indonesia dan jepang

Judul skripsi di indonesia:
1. pengaruh penambahan bungkil kacang terhadap performan yogurt
2. efek susbtitusi lemak terhadap performan es krim
3. pengaruh temperatur penyimpanan dan kadar oksigen terhadap pertumbuhan bakteri
4. pengurangan kadar air terhadap kualitas keju susu sapi
5. pemeraman keju dan penambahan bahan padat terhadap tekstur dan warna keju.

Judul skripsi di jepang:
1. replacement sugar with D-psicose in the sensory performance of pudding
2. protein performance of sugar conjugation with whey and soy protein isolate
3. identification and quantification of chicken basic protein
4. performance of collagen with colagenase and papain
5. enzymatic process of colagenase from shewanella sp.

 

bisa dibandingkan tidak kedalaman materi mahasiswa kita? dosen nya juga tidak mengarahkan cara berpikir ala peneliti internasional. maunya cuma penelitian yang ada di kulitnya saja sementara kulit kan dipengaruhi dari dalamnya. jarang sekali penelitian di indonesia yang mengupas bagian dalamnya. kalau begini terus, kapan kita bisa publikasi internasional?

hari ini, ujian masuk perguruan tinggi

para siswa sma kini sedang sibuk untuk mengikuti ujian masuk ke universitas favorit mereka. kali ini adalah ujian lokal universitas dan diikuti oleh sma lokal juga.

yang jadi panitia ujian adalah dosen dan karyawan di universitas. sama seperti di tempat kita. bedanya adalah suasananya. terutama tempat parkir dan jalan masuk ke universitas. karena universitas berada di jalan sub, maka peserta tidak diperbolehkan memarkir kendaraan di sekitar universitas. tentu saja, bukan siswanya, melainkan orang tua/sang pengantar. begitu drop. langsung harus keluar dari area itu.

tidak terjadi antrian disini, karena mereka lebih memilih menggunakan kereta. di pintu masuknyapun, sudah berdiri semacam orang yang memberikan brosur berupa jasa service atau pendidikan lainnya, seperti kursus bahasa inggris.
aku yang mau masuk, harus memperlihatkan kartu mahasiswa di pintu utama. dan kali ini, sang penjaga, ceroboh banget, yang kutunjukkan bukan kartu mahasiswa, tapi ktp. he he... entah kenapa dia ok ok aja. padahal yang diminta sudah jelas kartu mahasiswa. karena kartu itu berada di tumpukan paling dalam diantara kartu lainnya, maka, ya yang kuperlihatkan hanya bagian atas saja, yaitu ktp.

Tuesday, February 24, 2009

jangan paksakan rakyat indonesia dengan internet

Rakyat Indonesia belum mampu dan belum siap untuk itu. Biarlah akses untuk internet, sedang-mahal, seperti sekarang ini. Perbulan mereka harus mengeluarkan sekitar 100 ribu untuk berlangganan internet. Indonesia belum mampu terhadap kehadiran internet. Berikut ini alasannya:

1. Internet hanya untuk buka friendster dan facebook saja.
Silakan dilihat, kalau anak muda masuk warnet, apa sih yang mereka buka? Heh, paling cuma dua hal itu. Untuk apa sih, udah mahal mahal bayar internet, hanya untuk buka yang nggak penting. Berani taruhan deh, paling cuma segelintir anak muda yang duduk di warnet sambil baca detik, kompas, republika online, atau coba buka times, AAP, ABC, BBC. Boro boro buka itu, science direct, willey-interscience, mungkin tidak disentuhnya. Malah ga tahu apa itu kegunaannya.

2. Internet hanya untuk game saja.
Tidak peduli lingkungan sekitar, apakah bau apek ato tidak, mereka pasti sedang asyik memainkan game online. Banyak sekali pilihan game online dan mereka bisa berjam jam dengannya. Sampai sampai lupa waktu dan lupa terhadap tugasnya.

3. Internet cuma untuk buka gambar porno.
Banyak sekali web yang menampilkan gambar tersebut. Bisa pilih mau yang buka atas, maupun buka bawah, semua tersedia. Bahkan tidak jarang, di harddisk komputer warnet, masih ada bekas file itu. Bukan bekas, melainkan memang sengaja disimpan didalamnya. Coba aja selidiki dan buka satu persatu folder public yang ada di dalam komputer itu. Pastilah akan ditemui gambar wanita telanjang.

Berdasarkan hal itu, coba bayangkan bila internet bisa supermurah. Misalnya sejam cuma seribu rupiah. Bisa bisa rusaklah moral generasi muda. Yang jadi pertanyaan, kenapa di amerika sono, anak muda bisa siap dengan hadirnya internet? eiit, sebentar dulu, mereka sebetulnya belum siap. Sama aja dengan kita. Anak muda pasti ingin buka buka hal berbau porno. Lihatlah di film amerika bergaya anak muda, pasti isinya adalah sekolah, mencemooh gurunya, dan sex. Kadang yang memancing untuk itu, adalah cewek dulu. Ketika ada cewek yang tidak seksi, maka akan dicemoohlah dia, so terpaksa ya harus seksi.

Sebenarnya kalau dibanding bandingkan, bayaran perbulan sebesar seratus ribu, tidak terlalu mahal. Bandingkan dengan jepang. Disini per bulannya sekitar 700 ribu (tapi speednya hebat).  Karena mahal, maka pemakai juga terbatas dan tidak banyak. Untuk mendapatkan paket ini, harus ada registrasi dulu. Nama dan IP address sudah fix, dan oleh karenanya, bisa dilacak jika ada hal hal yang tidak diinginkan. Situs porno juga sudah banyak di blok, namun demikian, masih saja bisa dijumpai dengan mudah.

Kesimpulannya, pertama, biarlah internet harganya seperti sekarang ini, jangan lebih murah lagi. Dengan harga sebesar ini, harapannya akan ada filter, so pemakai adalah yang mampu bayar, dan yang pasti, akan lebih bernilai. Rakyat indonesia akan berpikir jauh jika akan pake internet (karena agak mahal), so mereka akan menggunakannya secara efektif dan untuk yang bermanfaat.

Monday, February 16, 2009

hari ini, ujian akhir mahasiswa S2

ujian bagi para mahasiswa S2 dilangsungkan hanya sehari saja dan dimulai dari jam 09.00 hingga 17.00. tanggal ini mungkin dipilih karena hari baik untuk ujian mengingat para mahasiswa S1 sudah selesai menempuh ujian semester. sebagaimana telah dikemukakan pada tulisan terdahulu, ujian anak S1 dilakukan pada tatap muka terakhir, tatap muka ke 16. seminggu setelah itu, barulah ujian S2 ini dilaksanakan.

mahasiswa berpakaian jas hitam hitam, pakaian ini layaknya seragam saat test mencari kerja. mungkin aneh bagi kita, karena kita hanya mengenakan pakean jas almamater atau seragam putih bawahan hitam. disini tidak ada jas almamater. adanya ya jas biasa itu.

ujian berlangsung selama 20 menit saja! wow sangat singkat. 15 menit untuk presentasi dan 5 menit untuk pertanyaan. begitu mudahnya.. akan tetapi jika 5 menit itu tidak dapat dipake untuk menjawab pertanyaan, habislah dia. waktu diatur begitu ketatnya sehingga kalaupun mundur, tidak lebih dari satu menit.

ujian ini sifatnya terbuka, semua orang boleh ikut serta dan boleh tanya tentunya jika ada waktu untuk itu. tidak heran, ketika satu orang yang presentasi, maka rekan segrupnya ikut serta menikmatinya. ruangan kelas akhirnya jadi penuh.

sudah dulu ya. mau melihat ujiannya niih.

Sunday, February 8, 2009

tidak ada ujian tersistem di jepang

tidak seperti di tempat kita, begitu memasuki musim ujian, didahului dengan minggu tenang dan akhir dari minggu tenang itu, ujian dimulai.

di jepang, ujian dilakukan secara mandiri oleh dosen yang bersangkutan dan dilaksanakan pada tatap muka terakhir mata kuliah itu. ujiannya bisa jadi seminggu penuh dan setiap hari dua mata kuliah. tapi pada umumnya, tiap hari hanya ada satu ujian saja.

tidak ada pengawas, tidak ada lembar jawab dan tidak ada panitia ujian. semua dilakukan full oleh dosen yang bersangkutan. akhirnya, tidak ada pengeluaran snack, tidak ada honor pengawas dan panitia ujian. betul betul praktis.

satu matakulia, diampu oleh satu dosen saja. mulai dari awal tatap muka hingga akhir tatap muka. umumnya, satu dosen, satu matakuliah. mahasiswa yang mengambil matakuliah itupun, juga jumlahnya bisa dibilang tidak sedikit. paling tidak ada 50 orang per kelas.

praktikum langsung diampu oleh dosen yang bersangkutan dengan dibantu oleh 10 orang asisten laboratorium. asisten ini, adalah mahasiswa tahun terakhir yang sedang melaksanakan penelitian di labnya sang dosen itu. betul betul praktis.

lihatlah kita, satu matakuliah, ada berapa dosen? efektifkah? indonesia memang kebanyakan dosen. usula pada pemerintah, agar tidak terus menambah jumlah dosen. makin banyak dosen, bukan jaminan untuk pendidikan jadi lebih baik. dengan kerja efektif sang dosen, maka mahasiswa juga akan lebih pintar dan sang dosenpun juga makin mapan.

Friday, February 6, 2009

kecepatan internet di jepang


kecepatan ini, dengan kecepatan internet di Indonesia, bisa dibilang, ibarat emas dan besi tua, atau kasarnya lagi, ibarat motor sport dan motor si pitung. kadang kalau ikut berpikir tentang kemajuan teknologi internet di indonesia, jadi sedih dan malah jadi marah sendiri. khusus untuk perihal kecepatan internet, siapa yang salah coba?

untuk melihat kecepatan internet di indonesia saat ini, bisa dilihat disini. coba, setelah melihat hasil itu, apa komentar anda?

sekarang yang jadi pertanyaan, berapa biaya langganan intenet perbulan di jepang? berikut ini pemaparan item untuk berlangganan internet selama satu bulan di jepang.
1. biaya koneksi = ¥3,900
2. biaya sewa saluran telepon = ¥1,900
3. biaya perangkat (modem dll) = free
jadi total untuk berlangganan internet selama sebulan, sebesar sekitar ¥ 6,000 (Rp. 750.000).
biaya ini persis sama dengan biaya speedy yang paket unlimited itu.

di jepang, juga tersedia jaringan 3G akan tetapi jika menggunakan provider 3G / telepon seluler (bukan kabel) seperti softbank, biaya internet jadi super mahal (ga percaya? lihat aja disini), bayangkan saja, untuk mengakses 11 MB, anda harus mengeluarkan dana sebesar langganan internet itu tadi. nggak masuk akal kan? charge terhadap kelebihan kuota sebesar ¥ 0.2 per kb (sekitar Rp. 20/kb). benar benar tidak masuk akal. belum lagi ditambah untuk beli usb modemnya.

sekarang mulai marak yang namanya e-mobile. paket internet ini disediakan secara khusus oleh provider e-mobile, yang konsentrasi bisnisnya hanya untuk komunikasi data, bukan voice (tapi sekarang sudah merambah ke voice juga). e-mobile menggunakan jaringan 3G untuk memberikan akses internet pada pelanggannya. yang menarik untuk dicermati, adalah harga untuk berlangganan internet. biayanya sekitar enam ribu yen, akan tetapi yang unik adalah, harga modem saat pertama kali kontrak. harga termurah, sekitar 200 ribu rupiah (modem seperti modem HSDPA huawei yang putih itu). harga modem termahal sampai dengan dua juta rupiah (HSDPA dan HSUPA). HSUPA, menjanjikan fasilitas voice dan data secara bersamaan (kontrak selama 2 th). macam macam modem dapat dilihat disini

terakhir, kembali ke internet di indonesia, dipikir pikir, perkembangannya, cukup menggembirakan dengan makin bertambahnya pelanggan dan service yang diberikan. tapi rupanya yang muncul belakangan ini adalah penyakit lama management publik di tempat kita, makin banyak pelanggan, service makin mengecewakan. mestinya para provider juga bisa menjaga kualitas koneksi, bukan hanya mementingkan keuntungan semata.

Wednesday, February 4, 2009

thailand menang lagi

lihatlah, dia menang lagi.
dia barhasil mengungkap dan menginternasionalkan produknya
dia berhasil punya penelitian yang diakui internasional.
betapa hebatnya dia.

pemerintah gencarkan anjuran tidak mengirim uang via ATM

pemerintah jepang terus menghimbau kepada masyarakat jepang untuk tidak mentrasfer uang dalam jumlah besar melalui ATM. hal ini karena maraknya penipuan lewat ATM sejak tahun lalu. dikisahkan ada orang tua yang ditelpun dari "anaknya" untuk minta ditransfer sejumlah 4 juta yen. sang orang tua mula mula merasa aneh terhadap suara "anak"nya itu, tapi sang anak palsu itu, berhasil meyakinkan sang ayah (ini historinya panjang dan ga akan saya ceritakan disini, untuk alasan keamanan aja). akhirnya ya gitu deh, 4 juta melayang.

kenapa pemerintah gencar sekali menghimbau para orang tua untuk waspada? berikut ini alasannya.
1. polisi jepang, kurang kerjaan. disini semua aman, politik stabil, kejahatan juga tidak banyak. lalulintas juga sudah lancar diatur oleh lampu dan tanda otomatis lainnya.
2. jumlah orang jahat, relatif sangat sedikit, sehingga kisaran orang jahat dibanding orang baik, nggak signifikan deh. ibaratnya laut dan buih kali ya.
3. jumlah penipuan ini, meningkat dari tahun ke tahun dan nilai inilah yang dilihat oleh pemerintah. untuk itulah perlu ada himbauan ini.
4. jumlah penduduk di jepang, tidak terlalu banyak, sehingga semua bisa terkontrol dengan baik, termasuk laporan penipuan ini. pemerintah tidak terlalu pusing mikinr masalah lain, karena masalah yang muncul, bisa dikatakan sedikit.

berdasarkan pengalaman ini, hindari sikap mudah percaya pada penelpon yang mengaku ngaku itu adalah anggota keluarga. kalau bisa, coba ajukan pertanyaan yang berupa rahasia, misal "kalau kamu anakku, coba sebutkan siapa aja bekas pacar kamu dulu?" atau ajukan aja pertanyaan yang bernada lucu "gimana luka bakar yang ada di kaki kamu? masih perih nggak?" padahal nggak ada luka sama sekali.

seringlah komunikasi dengan keluarga dan setiap kontak usahakan punya sapaan khusus. dengan sering komunikasi, maka terjadi interaksi kehangatan. interaksi bukan cuma saat butuh aja. inilah yang namanya nilai sebuah silaturahim.

akhir kata, pembangunan di indonesia, harus dimulai dari pengendalian populasi dan peningkatan kualitas manusianya dan semua itu berawal dari keluarga, yuk kita sama sama tingkatkan kualitas mulai dari anggota keluarga kita masing masing.