Saturday, January 31, 2009

Jangan bersedih hidup di Jepang

Menjelang masa pertengahanku di perantauan ini, banyak sekali lika liku perasaan yang muncul. Bermula dari rasa kangen yang muncul secara tiba tiba (dan akhir akhir ini menjadi makin sering), sampai dengan malas belajar dan mengerjakan experiment. Untuk yang terakhir ini, ditambah lagi dengan kurang bisa mencurahkan secara penuh konsentrasi pada experiment. Experiment jadinya salah salah terus dan karena kesalahan ini, bikin tambah lama.

Sudah kucoba untuk lebih sering untuk menelpon yang berujung pada membengkaknya tagihan pulsa. Usaha ini, bisa dibilang sedikit lumayan mengobati rasa gundah yang muncul itu. Tapi apakah harus lebih sering telpun untuk menghilangkan 100 persen kegundahan itu? enggak kan?

Kalau udah gini, ingat betul kata temanku, N, yang pernah bilang, ketika kamu merasakan itu, cobalah jawab pertanyaan ini: "terus siapa yang nyuruh kamu ke tempat yang jauh ini". Iya ya. siapa coba yang nyuruh? nggak ada kan? kok kamu mau?

Belum lagi ditambah masalah pemotongan gaji bulanan sebesar 15% yang terkesan shock banget buatku. Jika dihitung hitung, dana itu, adalah tabunganku untuk keperluan nanti ketika keluarga datang. Trus kalau turun segitu, gimana mau nabung ya? jadi bingung.

Ongkos bahan pokok merambah naik. Sebenarnya nggak naik tapi volumenya dipersedikit. Nah, sama aja kan? Minggu kemaren aku berniat untuk beli 4 pack indomie, biar agak ngirit  (walau muahal banget, tapi harga indomie tetap lebih murah dibanding mie jepang) dan kuputuskan untuk memesan sabtu ini. Lalu apa yang terjadi? Harga naik secara tidak diduga duga dari 81 ke 95 yen. Duh.. berasa banget kenaikannya, naik 14 yen per biji. berarti kalau 160 biji, naiknya jadi 2.240. Nah lho.. dana segitu bisa untuk makan siang 10 kali.

Belum lagi komputerku ga punya kamera. Banyak teman (juga adikku) yang tanya bisa webcam nggak? Kemaren sudah cari cari webcam dan ketemu harganya 4.400 yen. Ini murah lhoo karena hanya ini yang cocok (namanya iSight), ketika siap mau beli, eee harganya jadi 5.700 (yang ini jarang banget ditemukan, kebanyakan harganya sekitar 9.000 yen). Nah lo.

Aku tahu kunci menghadapi semuanya: enjoy aja, jalani aja dan sabar. Teruslah bersyukur., jangan liat keatas melulu, jangan merasa nggak cukup, dan jangan serakah. Teori benar benar mudah ya.