Tuesday, March 30, 2010

Manajer PJKA

Jadi manajer PJKA pasti bingungnya minta ampun. Mulai dari memikirkan anak buahnya yang terlalu banyak, gaji penjaga perlintasan kereta api, kereta yang selalu tidak ontime, sampai dengan pencurian bantalan rel. Pfuih, bingung kan? Yang mbaca aja pasti ikutan pusing.

Sebenarnya kesalahan ada pada awal awalnya. Begitu ada keperluan service, pasti pikirannya langsung tertuju pada pembukaan staf baru. Bukan pada pengadaan alat. Contohnya penjaga rel. Dulu kok ya bisa bisanya ada pembukaan lowongan pekerjaan penjaga rel? Heran sekali. Akhirnya sekarang pusing memikirkan gaji yang terlalu sedikit utk mereka. Coba kalau dari dulu pasang pintu otomatis, nggak pusing lagi memikirkan nasib mereka.

Oleh karena itu, mulai dari sekarang, program hendaknya beralih ke mesin, bukan penambahan orang. Lho berarti banyak pengangguran dok? Jawabnya iya, tapi mempekerjakan orang akan lebih pahit nantinya daripada mempekerjakan mesin.