Friday, March 6, 2009

grup yang besar, tidak selamanya bisa jadi contoh bagi grup kecil

Ternyata keberadaan grup besar, membawa dampak negatif juga bagi
kehidupan internasional di kagawa ini. Hal ini betul betul saya alami
sendiri dimana mahasiswa indonesia, hanyalah saya. Rasa tidak
menghormati, rasa tidak menganggap kawan dan rasa menyepelekan,
begitu jelasnya saya alami. Rupanya, insting internasional, harus
melekat pada semua mahasiswa internasional.

Pertama kali datang disini, saya kaget, wow. ternyata mahasiswa
thailand banyak juga ya. Bukan banyak, tapi merajai disini. Bayangkan
saja, dari 50 mahasiswa internasional, 29 adalah dari thai. Pada saat
itu, saya bertanya, apa tidak apa apa ya? Maksudnya, apakah tidak
membawa citra buruk bagi negara dia dan mahasiswa asing lainnya ya?
ternyata jawabannya saya dapat sekarang ini.

Mereka egonya tinggi. Bukan hanya itu, kalau mereka saling bertemu,
tidak pandang tempat, pasti bicaranya teriak teriak dan bahasanya
itu, ga enak didengar sama sekali. Seolah olah dia berada di
negaranya. Jika mereka punya insting internasional, maka mereka tidak
akan bertindak seperti itu. Pasti akan bicara pelan pelan dan
menghargai orang di sekitarnya yang nggak mengerti bahasanya. Sayang
di lab ini, tidak ada aturan untuk tidak berbahasa lokal, jadinya, ya
mereka pake bahasa mereka sendiri dengan leluasa.

Penghargaan terhadap mahasiswa lain juga sangat kurang. Yang ada
hanyalah kelompoknya saja. Contohnya saat bertemu sapa. ketika saya
berada di kelompok 2 orang thai, dan bertemu dengan 3 orang thai
lainnya. Seolah olah mereka nggak melihat saya dan tidak menganggap
keberadaan saya di sekelilingnya. Coba kalau dia punya insting
internasional, pastilah saya juga diajak bicara. Hal ini lain sekali
dengan ketika saya berada di tengah komunitas bangladesh dan vietnam.

Akhirnya, saya terus berpikiran kembali, apakah insting internasional
itu adalah sifat bawaan dari negara yang bersangkutan? Ternyata
tidak. banyak juga mahasiswa thai yang baik banget ke saya. Mereka
peduli pada arti persahabatan. Bahkan aku punya teman dekat dari thai
yang sering saya curhati. So inti permasalahan adalah pada
kepribadian mahasiswa. Jika anda membaca ini dan membaca kisah saya
ini, jagalah sikap anda. Hormatilah teman anda dengan melibatkan
serta di dalam komunikasi. Hargailah sebuah persahabatan. Jangan
memalukan Indonesia.