Tuesday, November 20, 2018
Back to Japan again and again
Waktunya juga pas, tanggal 15-25 November 2018.
Hanya saja, sedikit menyakitkan karena pas dengan mulai musim dingin tapi asyik juga untuk lihat momiji.
Apato juga jauh, pfuih.. 3,7 km karena disediakan di international guest house yang dibayari fakultas. Alhamdulillah.
Thursday, August 27, 2015
Back to Japan Again
Walau tiap tahun pergi, rupanya urusan Visa masih saja bermasalah dan selalu menimbulkan kekhawatiran.
Tuesday, November 4, 2014
Sudah 5 tahun dan kagawa belum berubah
Kerjaan juga masih sama dengan yang dulu: lembur, alat yang ganti dikit, lemari yang susah dibuka, ruangan yang penuh reagen, kulkas yang penuh sampel, freezer yang terisi sampai full, aturan yang turun temurun.
Monday, November 3, 2014
Dua minggu tugas kembali ke kagawa tapi bosan
Semua terasa bergerak sendiri seperti mesin yang sudah di program dan di klik on. Terus bergerak sampai nanti di off kan.
Mendambakan kerja dengan ilmu dan hati.
Friday, November 9, 2012
Orang piknik di jepang menurun
Rupanya akhir-akhir ini, orang jepang lagi malas piknik. Hal ini dibuktikan dengan menurunnya jumlah orang piknik ke tempat ongsen. Penurunannya mencapai 25 persen. Bahkan ada hotel yg dalam seminggu tidak mempunyai tamu satupun.
Nah kalau keadaan spt ini terus yg terjadi mgk diskon besar-besaran. Ayo piknik ke ongsen saat itu.
Sunday, March 27, 2011
Kontaminasi nuklir di Kagawa setelah tsunami Sendai
Kata teman-temanku di daerah Kagawa, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari radiasi nuklir sendai. Kagawa memang terletak jauh dari sendai, namun jika diurut dari laut, cukup dekat juga.
Semoga masalah segera selesai dan kasihan, banyak anak-anak yang terancam kesehatannya. Jadi ingat sakura chan, kisaki chan, dan chan chan yang lain.
Tuesday, February 22, 2011
Bangsa yang maju, sudah menghargai bukan lagi rakyatnya
Nyawa benar benar diperhatikan.
Bandingkan dengan negara kita coba?
Wednesday, February 16, 2011
Wednesday, November 3, 2010
Bangga lulusan luar negeri? TIDAK
Tentunya bangga kan? Hanya sedikit orang yang bisa menikmati kuliah gratis di luarnegeri. Tapi apa yang terjadi setelah pulang kampung? Ijasah kalian ga bakal laku di Indonesia. Inilah bodohnya Indonesia. Supaya laku, kalian harus mengumpulkan dokumen lain yang sangat lucu dan bertele tele.
Kepada pak menteri pendidikan, apakah ijasah dan setkab serta surat ijin sekolah tidak cukup? Apa apaan sih kok harus ngumpulin dokumen bertele tele seperti:
Buku panduan masuk
Copy ijasah yang telah dilegalisir KJRI?
Ya siapa yang mengira kalau buku panduan masuk harus diserahkan?
Kalau copy ijasah, boleh lah. Tapi kenapa harus dilegalisir? Indonesia banyak yang nipu ya?
Aku yang ditugaskan belajar tapi kenapa untuk aktif kembali kok susah sekali?
Tolong lah pak menteri, saya tidak nipu.
Tahu nggak pak, kalau gini terus, banyak orang pintar yang lari ke luar negeri. Indonesia mau jadi apa?